Angin mendahului energi berbasis bahan bakar fosil di negara-negara Nordik

Tenaga angin

Beberapa hari yang lalu kami mengomentari caranya tenaga angin adalah yang termurah bahwa ada hari ini di planet ini.

Sekarang kita tahu bagaimana energi angin didapat mengeluarkan energi berbasis bahan bakar fosil, seperti batu bara dan gas, di negara-negara Nordik. Efek ini akan mencapai wilayah Baltik karena energi terbarukan mengikis pembangkit listrik tenaga panas.

Saat ini pembangkit listrik berbasis fosil di Denmark dan Finlandia memainkan peran sekunder. Katakanlah jika permintaan untuk produksi energi di Norwegia dan Swedia turun, mereka melayani untuk memenuhi kekurangan mereka energik.

Sehingga kedatangan tenaga angin secara besar-besaran pun telah membuatnya peran ini kurang relevan dan telah menurunkan harga listrik, menurunkan profitabilitas pembangkit listrik berbasis fosil.

Angin

Harga energi naik terlihat berkurang hampir setengahnya sejak 2010 sekitar 30 euro per megawatt-hour, karena peningkatan kapasitas sementara permintaan terhenti karena pertumbuhan ekonomi yang lambat dan penggunaan energi yang lebih rendah karena peningkatan efisiensi juga.

Denmark dan Finlandia memiliki 11000 MW dari batu bara, gas dan minyak mereka ingin menyingkirkannya pada tahun 2030, setidaknya dari bagian batubara untuk menghasilkan semua energi dan panas dari energi terbarukan pada tahun 2035.

Energi angin itu sendiri diharapkan akan memasok setengah dari konsumsi energi Denmark pada tahun 2020, dari 33.4% di tahun 2013. Sukses besar. Di Swedia, tenaga angin menyumbang 8% dari total konsumsi dan kapasitas terpasang sejak 2010 telah meningkat 5000 MW. Dengan prakiraan 7000 MW untuk tahun 2017.

Di sisi lain, Norwegia punya berencana untuk mengikuti jalan yang sama seperti Swedia. Beberapa pabrik berbasis batu bara ditutup di semua negara ini. Sesuatu yang tidak pernah terdengar dan kita semua harus bertepuk tangan.

Untuk Baltik, grup energi Estonia Eesti Energia telah melihat margin keuntungannya berkurang setengah karena impor energi murah dari negara-negara Nordik. Lithuania sendiri berharap memiliki interkoneksi 700 MW ke Swedia pada akhir 2015, yang akan mengurangi kapasitas produksi berbasis gas sebesar 900 MW pada 2016.

Cukup spektakuler, yang tidak bisa dimaklumi seperti di sini kita tidak lagi menganut tenaga surya dan angin bila bisa mendapatkan manfaat yang besar, selain dari peningkatan kesehatan dan hal-hal terkait lainnya.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.